Minggu, 01 Juli 2012



TABU KAH?

Terkadang aku bisa menghafalkan definisi ini
Jika masalahnya bukan ini
Tumpukan kertas tebal terdiam abjad “T”
Jemari ku menggerayangi huruf itu

Melihat, membaca, memikir dan merenungkannya
Sudah jutaan tahun tak tergugat makna kata itu
Terlarang, pantang, tidak boleh
Hal yg tidak boleh disentuh, diucapkan dan di lakukan

Mengapa terjadi pada rasa ini?
Kehendak hati atau pikiran?
Sudah adakah cela kau siapkan?
Tempat kita menikmati setiap detik rasa tidak wajar ini?

Begitu cepat kau merapat mesra
Merasakan kekusyukan keharaman ini
Hingga melupakan diri untuk bertanya
Siapakah kita ini?

Hujaman rindu bertubi hingga meruntuhkan kewajaran
Rayu merayu pun membuat kata semakin layak
Jiwa pun seakan menyatu dalam genggaman Gusti
Dari Nya memang tak terbatas, pada siapa pun dan oleh siapa pun

Tapi mengapa dinding tebal itu kita bentur?
Buta kah hati dan pikiran kita?
Atau kah kita keluar dari nya?
Tabukah kalau aku memiliki rasamu dan kamu merasakan rasa ku?

Oleh

Krispinus Alfen



           



Terinspirasi dari keterlanjuran, namun........................................