Kamu Masih Ada
Getir, perih di hati
Takdir, yang memaksamu menerimanya
Pahit, tak terurai seperti ludah mu
Yang kau bayangkan hanya berakhir
Tapi terlanjur mengawalinya
Euforia, luapan kegembiraan
Tapi, bagi mu adalah rintihan lara tak berbatas
Sorak sorai, pekakan amarah
Tertatih, seakan langkah enggan kayuh
Hati, bag segumpal larva panas
Senyum, sampai tak bisa dinamakan lagi, apa namanya
Kata seolah membeku
Abjad seolah tak bisa kau lafalkan lagi
Bisu, seperti rezim keterpaksaan
Menangis, bukan lagi tanda haru
Ini bukan akhir
Ini hanya awal yang belum pantas berakhir
Ini bukan duka, tapi sisi lain dari bahagia
Ini bukan kecut, juga tidak , ini rasa lain dari rasa manis
oleh
Krispinus alfen
Terinspirasi dari pagi yang tidak bisa ku sebut itu pagi.
sumpah keren tung puisi ho.
BalasHapusnara perbanyqk koe ew.
add banyak org.. bila prlu undang teman tuk kunjungi blogmu.
hahahahahahahaha. ok enu, nanti masih dalam tahap awal neh. ku perbanyak dulu baru tak undang orng
Hapustdk salah kawan,. kekalahan Jerman emang pantas tuk ditangisi mengingat rekor sebelunya tak pernah kalah bahkan draw pun tak pernah. tp msh ada kesempatan lain. haha.....
BalasHapusmantap e guru kekalahan menghadirkan ide kreatif
kekalahan memang sakit. terkadang sebuah kematian kecil. tapi aku sadar itu adalah tempaan sebuah fase
Hapus